1:26. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dantaklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” 1:29. Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. 1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Dari teks Kitab Suci diatas nampaknya jelas bahwa manusia diciptakan menurut gambaran dan citraNya. Hanya kepada manusia diberi kemampuan untuk menata, melestarikan, mengembangkan, dan menggunakannya secara bertanggung jawab.
1. Kemampuan Akal budi. Dengan akal budi kita dapat mengerti dan menyadari diri sendiri, manusia mengerti dan sadar bahwa ia sedang berbuat sesuatu. Ia dapat merefleksikan kembali apa yang ia buat. Hanya manusia yang dapat berbuat demikian, binatang tidak. Mengerti dan menyadari apa di luar dirinya, manusia dapat menyadari bahwa ada ada dan ada hujan. artinya bahwa manusia dapat menghubungkan 2 variabel yang berhubungan. dengan demikian manusia dapat mengembangkan dirinya, dan dapat membuat sejarah serta riwayat hidupnya. Manusia dapat membangun hubungan yang khas dengan sesama.
2. Kemampuan kehendak bebas. Artinya manusia dapat berkehendak tanpa di paksa atau tanpa paksaan. Kebebbasan adalah cirri khas manusia. hanya mansia dapat melakukan sesuatu dengan sengaja, melakukan sesuatu dengan tahu dan mau. Dengan demikian manusia dapat bertindak dengan moral. sebab hanya manusia yang dapat bertindak secara tahu dan mau, oleh karena itu manusia memiliki tanggung jawab moral.
3. Kemampuan menguasai. Tuhan menyerahkan alam lingkungan ini kepada manusia untuk dikuasainya, manusia bukannya menguasai ala mini secara sewenang-wenang, tetapi harus bertanggung jawab. Kita harus menjadi rekan kerja Tuhan untuk mengembangkan alam dan lingkungan ini sebaik mungkin. Dengan adanya kemampuan tersebut, kiranya jelas bahwa manusia adalah mahluk pribadi yang unik. manusia adalah mahluk yang bermartabat dan berkepribadian.
Dari segala ciptaan yang kelihatan, hanya manusia itu “mampu mengenal dan mencintai Penciptanya” (GS 12,3): ialah “yang di dunia merupakan satu-satunya makhluk, yang Allah kehendaki demi dirinya sendiri” (GS 24,3): hanya dialah yang dipanggil, supaya dalam pengertian dan cinta mengambil bagian dalam kehidupan Allah. Ia diciptakan untuk tujuan ini, dan itulah dasar utama bagi martabatnya:
“Apakah alasannya, maka Engkau meninggikan manusia ke martabat yang begitu mulia? Cinta yang tidak ternilai, yang dengannya Engkau memandang makhluk-Mu dalam diri-Mu sendiri dan jatuh cinta kepadanya, sebab Engkau menciptakannya karena cinta, karena cinta Engkau memberi kepadanya satu kodrat, yang dapat merasakan kegembiraan pada diri-Mu, harta abadi” (Katarina dari Siena, dial. 4,13).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar