Selasa, 27 Agustus 2013

Pelajaran 6: Tugas Pria dan Wanita


Pada umumnya, masyarakat masih berpandangan bahwa pria lebih unggul dari pada wanita, sehingga banyak lagi yang tidak adil terhadap wanita. Masyarakat tradisional lebih masih beranggapan peranan tugas wanita terbatas pada urusan dapur, meja makan dan tempat tidur. Bahkan dikatakan bahwa wanita bertugas untuk mengabdi pada laki-laki dan menjadi milik laki-laki. Secara kodrati pria dan wanita itu sederajat. Pria dan wanita diciptakan sederajat dengan pria, mereka akan saling melengkapi satu sama lain. Kej 2:18 TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Perendahan Martabat Kaum Perempuan
Perendahan martabat kaum perempuan sudah berlangsung sejak lama. Kaum perempuan senantiasa di posisikan lebih rendah. Berikut pandangan beberapa filsof:
Plato: “perempuan adalah degradasi laki-laki. Seorang laki-laki pengecut pada kelahirannya akan menjadi perempuan.”
Aristoteles: “Andaikata wanita punya jiwa, maka jiwa yang dimilikinya tidak sepenuh yang dimiliki laki-laki”
Pasdhon, Schopenhauer, dan Nietsche: “Wanita adalah bentuk pengurangan laki-laki, dalam hubungan dalam reproduksi, mereka menyatakan kaum laki-laki tidak dapat berreproduksi, justru karena ia adalah mahluk yang transenden dan disinilah letak kehormatan dan kemuliaannya. Wanita dianggap lebih rendah atau hina justru karena mereka mahluk yang bereproduksi.
Mengapa terjadi perendahan terhadap perempuan, bahkan martabatnya pun direndahkan dan dilecehkan. ternyata ada dua alasan: pertama budaya patriarki dan stereotip yang diciptakan oleh media.
Budaya Patriarkhi, mengajarkan bahwa garis keturunan anak ditentukan oleh garis keturunan ayah, maka semua pranata social tentang kehidupan dilatarbelakangi oleh pandangan patriarkhi. Ayah menjadi penentu keturunan, maka dalam proses kehidupan laki-laki, kekuasaan yang menjadi system yang kuat dan dianggap benar. Sementara itu dizaman media massa ini, wanita sering diekpoitasi untuk suatu kepentingan yang bersifat ekonomis atau entertainment.
Peran dan tugas pria dan wanita
Peranan dan tugas pria. Dari seluruh bagian tubuhnya, makan perenan dan tugas pria pada dasarnya adalah: Melindungi dan menyejahterakan, menjadi kekasih dan partner, menjadi “bapa” yang memberi benih kehidupan.
Peranan dan tugas wanita. Menciptakan keindahan dan keharmonisan, menerima-mengandung-melahirkan dan memelihara, mengasihi tanpa pamrih.
Peranan/tugas pria dan wanita sebagai pasangan
Pria dan wanita bertugas untuk beranak cucu. Menguasai-manata dan melestarikan alam ciptaan Tuhan. Cinta pria dan wanita harus menjadi tanda cinta Allah kepada UmatNya dan cinta Kristus kepada Gerejanya.

Pelajaran 5: Kepriaan dan Kewanitaan


Antara pria dan wanita ada perbedaan yang mencolok pada rambut, mata, pipi, mulut, leher dsb. Pada remaja putrid terlihat lebih halus sedangkan remaja pria terlihat lebih kekar. Perbedaan yang mendasar pria dan wanita adalah pada organ kelamin. Organ ini bekerja sungguh-sungguh ketika manusia berumur 12, 13, 14, atau 15 tahun.
Perbedaan antara pria dan wanita dari segi psikologis
Perbedaan cara berfikir. cara berfikir wanita lebih intuitif dan konkret, sedangkan cara pria lebih objektif, teoritis dan abstrak. Wanita lebih berfikir hal-hal yang kecil dan bersifat sehari-hari, sedangkan pria lebih senang pada pikiran global dan jangkauannya jauh. Wanita senang pada hal-hal kecil seperti make up, bunga, pacar dsb. sedangkan pria berfikir global dan jauh di masa depan, cita-cita, karier, dsb. Pikiran wanita lebih terarah hal-hal yang diluar dirinya, ia akan mengingat orang tuanya, adiknya, pacarnya, dsb. sedangkan pria lebih bersifat egosentris. Jika mengingat pacar, mungkin saja demi kepuasannya.
Perbedaan perasaan. Perasaan wanita agak mudah bergetar, sedangkan pria lebih dapat terkendali. Pria lebih dapat melupakan perasaannya karena gaya berfikirnya yang objektif, pria dapat membendung perasaannya karena gaya berfikirnya yang objektif. Pria mudah sekali jatuh cinta sekali pandang, tetapi mudah juga melupakannya.
Perbedaan Sikap dan tindakan. Umumnya pria itu lebih bersikap agresif, berbuat dan membangun. sedangkan wanita pada umumnya bersifat pasif, menerima dan memelihara.

Pelajaran 4: Sebagai Citra Allah Saya dan Sesama Adalah Saudara


Pertikaian dan pertengkaran, bahkan memunculkan peperangan dipicu dari 2 hal yaitu adanya diskriminatif dan fanatisme yang berlebihan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia diskriminasi diartikan sbb: diskriminasi adalah pembedaan perlakuan thd sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb); diskriminasi kelamin pembedaan sikap dan perlakuan thd sesama manusia berdasarkan perbedaan jenis kelamin; diskriminasi ras anggapan segolongan ras tertentu bahwa rasnya itulah yg paling unggul dibandingkan dng golongan ras lain; rasisme; diskriminasi rasial pembedaan sikap dan perlakuan thd kelompok masyarakat tertentu krn perbedaan warna kulit; diskriminasi sosial pembedaan sikap dan perlakuan thd sesama manusia berdasarkan kedudukan sosialnya; mendiskriminasikan sebagai kata kerja berarti melakukan atau membuat diskriminasi: di negara kita masih banyak pola tingkah laku sosial yg mendiskriminasi perempuan. Sedangakan Fanatik berarti teramat kuat kepercayaan (keyakinan) thd ajaran (politik, agama, dsb): tokoh partai itu berada di tengah-tengah pengikutnya yg fanatik; memfanatiki dapat diartikan meyakini (ajaran, kepercayaan, dsb) dng teramat kuat: segelintir orang cenderung mendukung, membela, dan memfanatiki ajaran sesat yg dibawa oleh pendatang baru itu.
A. Sebab munculnya sikap-sikap diskriminatif dan fanatic.
Ada beberapa hal yang menjadi sebab munculnya sikap diskriminatif dan fanatic yang berlebihan. Pertama karena kebodohan, kekurang pahaman dan kepicikan. Hal-hal tersebut menjadi aspek yang paling besar, dimana seseorang dapat dipengaruhi karena pengetahuannya yang kurang, atau hanya setengah-setengah. orang yang sungguh cerdas dan bijaksana tidak akan bersikap fanatic dan diskriminatif. Kedua, Adanya perasaan terancam. Misalnya adanya isu Kristenisasi atau Islamisasi dapat membuat orang Kristen dan Islam bersikap fanatik
B. Jalan keluar untuk menjauhkan
Ada beberapa jalan keluar yang tepat untuk menjauhkan dari sikap Diskriminatif dan fanatic, antara lain:
1. Bersikap dan berprilaku moderat: Menjauhkan diri dari sikap berlebihan dan ekstreem.
2. Berpola pikir Pluralis: situasi majemuk membuat kita untuk berfikir berprilaku terbuka.
3. Tidak mudah menghakimi: Hendaknya kita tidak mudah menghakimi orang lain, lebih mawas diri dan koreksi diri. Kita tidak boleh menghakimi orang lain, lebih baik kita serahkan penghakiman kepada Allah. “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (lih Yoh 8:8)
4. Membuka pilihan-pilihan yang kompromistik tanpa mengorbankan prinsip.
5. Keteladan orang tua.
Kesetaraan martabat. Manusia memiliki martabat yang sama. Manusia diciptakan sebagai citra Allah yang sama. Setiap manusia diciptakan sebagai pribadi yang diberi akal budi, kebebasan, hati nurani, dan dituntut untuk bertanggung jawab atas perbuatannya. setiap orang menurut kodratnya memiliki hak untuk kelangsungan hidup, mendapatkan kehidupan layak, tempat tinggal yang nyaman dan pelayan kesehatan yang memadai. Masih banyak hak-hak lain lagi yang tidak boleh digangu oleh orang lain, misalnya: hak mendaptkan pendidikan ayang layak, pekerjaan, dikriminasi, dll.
Pluralitas atau kemajemukan adalah suatu kenyataan. Orang harus dapat menerima realitas kehidupan di dunia yang plural/majemuk dan berbeda satu sama lain. perbedaan ini dapat dilengkapi dan saling menyempurnakan.
Adanya perbedaan, dapat membantu orang untuk mawas diri; mengenal kekurangan diri sendiri dan orang lain, tidak mudah menghakimi dan mengadili orang lain. Serahkan penghakiman kepada Allah, karena didalamNya keadilan yang sejati berada.
Hukum Cinta Kasih. adalah dasar utama kita harus toleran kepada sesama kita. cinta berarti menerima orang lain sebagai mana adanya. menurut Rm. P. Metodius Sarumaha, Ofm Cap. Cinta Kasih digambarkan sbb: Cinta kasih bukan saja sebuah perintah dari Tuhan kepada umat Kristen melainkan juga merupakan sebuah hukum dasar. Dari sini umat Kristen mempunyai satu hukum kehidupan yakni hidup dalam cinta kasih seperti Kristus. Cinta kasih menjadi dasar dan ukuran dari segala perbuatan untuk menghadirkan kebaikan Allah dan cinta-Nya kepada sesama. Yesus Kristus sendiri telah menyatakan cinta kasih Allah kepada umat manusia dengan kata-kata dan perbuatan-Nya yang nyata dan memberi daya hidup bagi yang menerimanya. Sejalan dengan itu Ia pun memerintahkan supaya umat kristiani hidup saling mengasihi, melakukan perbuatan-perbuatan kasih, bahkan mendorong supaya tidak takut berkorban demi cinta kasih seperti Ia sendiri telah perbuat. Cinta kasih bersumber dari Allah dan dikonritkan oleh Putera-Nya dalam kebersamaannya dengan orang-orang miskin. Setiap orang yang melanjutkan kasih itu dalam kehidupannya, ia lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Pustaka
Kitab Suci (alkitab)
Katekismus Gereja Katolik, Percetakan Arnoldus, Ende, 1995
Dokpen KWI, Dokumen Vatican II, Gaudium Et Spes, Obor, Jakarta.
Pendidikan Agama Katolik SMA/SMK, Buku guru 1. Kanisius 2004
Komkat KWI. Iman Katolik-Kanisius/Obor-Jakarta, 1996

Pelajaran ke 3: AKu diciptakan Sebagai Citra Allah


1:26. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dantaklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” 1:29. Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. 1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Dari teks Kitab Suci diatas nampaknya jelas bahwa manusia diciptakan menurut gambaran dan citraNya. Hanya kepada manusia diberi kemampuan untuk menata, melestarikan, mengembangkan, dan menggunakannya secara bertanggung jawab.
1. Kemampuan Akal budi. Dengan akal budi kita dapat mengerti dan menyadari diri sendiri, manusia mengerti dan sadar bahwa ia sedang berbuat sesuatu. Ia dapat merefleksikan kembali apa yang ia buat. Hanya manusia yang dapat berbuat demikian, binatang tidak. Mengerti dan menyadari apa di luar dirinya, manusia dapat menyadari bahwa ada ada dan ada hujan. artinya bahwa manusia dapat menghubungkan 2 variabel yang berhubungan. dengan demikian manusia dapat mengembangkan dirinya, dan dapat membuat sejarah serta riwayat hidupnya. Manusia dapat membangun hubungan yang khas dengan sesama.
2. Kemampuan kehendak bebas. Artinya manusia dapat berkehendak tanpa di paksa atau tanpa paksaan. Kebebbasan adalah cirri khas manusia. hanya mansia dapat melakukan sesuatu dengan sengaja, melakukan sesuatu dengan tahu dan mau. Dengan demikian manusia dapat bertindak dengan moral. sebab hanya manusia yang dapat bertindak secara tahu dan mau, oleh karena itu manusia memiliki tanggung jawab moral.
3. Kemampuan menguasai. Tuhan menyerahkan alam lingkungan ini kepada manusia untuk dikuasainya, manusia bukannya menguasai ala mini secara sewenang-wenang, tetapi harus bertanggung jawab. Kita harus menjadi rekan kerja Tuhan untuk mengembangkan alam dan lingkungan ini sebaik mungkin. Dengan adanya kemampuan tersebut, kiranya jelas bahwa manusia adalah mahluk pribadi yang unik. manusia adalah mahluk yang bermartabat dan berkepribadian.
Dari segala ciptaan yang kelihatan, hanya manusia itu “mampu mengenal dan mencintai Penciptanya” (GS 12,3): ialah “yang di dunia merupakan satu-satunya makhluk, yang Allah kehendaki demi dirinya sendiri” (GS 24,3): hanya dialah yang dipanggil, supaya dalam pengertian dan cinta mengambil bagian dalam kehidupan Allah. Ia diciptakan untuk tujuan ini, dan itulah dasar utama bagi martabatnya:
“Apakah alasannya, maka Engkau meninggikan manusia ke martabat yang begitu mulia? Cinta yang tidak ternilai, yang dengannya Engkau memandang makhluk-Mu dalam diri-Mu sendiri dan jatuh cinta kepadanya, sebab Engkau menciptakannya karena cinta, karena cinta Engkau memberi kepadanya satu kodrat, yang dapat merasakan kegembiraan pada diri-Mu, harta abadi” (Katarina dari Siena, dial. 4,13).

Pelajaran 2: Saya Memiliki Kelebihan dan Kekurangan


Manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak ada manusia sempurna. Orang cacat sekalipun pasti memiliki kelebihan meskipun kekurangannya lebih mencolok. Setiap orang memiliki kemampuan dan bakat dalam ukuran dan lingkungan tertentu. Kemampuan dan bakat seseorang hendaknya dikembangkan. Kemampuan dan bakat yang kita miliki adalah anugerah dari Tuhan. Tuhan menghendaki agar talenta itu dikemangkan dan digunakan seperti yang terdapat dalam injil Matius 25:14-30 dan Lukas 19:12-27. Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang tuan yang mempercayakan uangnya kepada ketiga hambanya. Hamba yang pertama dipercayakan lima talenta, yang kedua dipercayakan dua, yang ketiga dipercayakan satu. (dalam kitab Lukas disebutkan sang tuan membagikan sepuluh mina kepada sepuluh hambanya, masing-masing menerima satu mina, namun pada akhirnya hanya tiga pula yang diceritakan). Setelah itu sang tuan pergi. Diceritakan hamba yang pertama yang dipercayakan lima talenta berhasil memperoleh laba lima talenta, sementara hamba yang kedua yang dipercayakan dua talenta berhasil memperoleh laba dua talenta, namun hamba yang ketiga yang dipercayakan satu talenta menyembunyikan uangnya sehingga tidak mendapat laba apa-apa. (dalam kitab Lukas disebutkan hamba I memperoleh laba 10 mina, hamba II memperoleh laba 5 mina, sedangkan hamba III juga menyimpan uangnya.) Setelah sang tuan kembali dan bertemu dengan hamba pertamanya, maka sang tuan memberinya tanggung jawab yang lebih besar (dalam kitab Lukas disebutkan ia diberikan sepuluh kota), lalu hamba keduanya juga diberikan tanggung jawab yang lebih besar (dalam kitab Lukas disebutkan ia diberikan lima kota), tetapi hamba yang ketiga dihukum, dan uang yang dipercayakan kepadanya diberikan kepada hamba yang pertama.
Perumpamaan Tentang Talenta
Perumpamaan Tentang Talenta
Menggunakan dan mengembangkan talenta sebagaimana mestinya adalah panggilan dan tuntutan kristiani. Menerima kehendak Tuhan berarti menerima bimbingannya, karena Dia akan mengantar kita setapak demi setapak melalui keadaan konkrit diri kita dan lingkungan kita menuju ke keselamatan. itu semua akan terjadi sejauh kita menerima dan melaksanakan kehendakaNya.
Semua bakat dan kemampuan, yang kita miliki terbentuk dari beberapa factor: pertama Keturunan dan pengaruh lingkungan, misalnya warna kulit, bentuk rambut, warna mata, dsb. yang kedua adalah karena pengaruh lingkungan. kebudayaan alam dan lingkungan membentuk diri seseorang. alam dan kebudayaan afrika akan menghasilkan orang afrika, demikian pula Indonesia yang memiliki kebudayaan dan alam sendiri.
Faktor kedua yang membentuk diri dan bakat kemampuan seseorang adalah sebuah sikap menerima serta memperjuangkan apa yang perlu dikembangkan. Artinya bahwa kita perlu menyadari kita adalah manusia yang unik, beda dengan manusia lain, potensi yang kita miliki harus kita sadari, kita kembangkan dan dioptimalkan sebagai kodrat manusia.
Banyak cerita tentang orang-orang yang diremehkan talentanya oleh banyak orang. misalnya:
Albert Einstein: Ia baru bias bicara setelah menginjak usia 4 tahun, namun ternyata ia memiliki talenta yang luar biasa. Kini Einstein terkenal karena teori relativitas khusus dan relativitas umum. 1921 ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika “untuk pelayanan kepada Theoretical Physics, dan khususnya untuk penemuan hukum efek fotolistrik.” Einstein menerbitkan lebih dari 300 ilmiah dan lebih dari 150 karya non-ilmiah. Dia sering dianggap sebagai bapak fisika modern.
Kini Einstein terkenal karena teori relativitas khusus dan relativitas umum
Kini Einstein terkenal karena teori relativitas khusus dan relativitas umum
Issac Newton: Ia termasuk murid yang dianggap kurang berhasil di bangku sekolah Dasar. Kini Sir Isaac Newton FRS terkenal sebagai seorang fisikawan Inggris, matematikawan, astronom, filsuf alam, alkemis, dan teolog yang dipandang dan dianggap oleh seorang sejumlah besar sarjana dan masyarakat umum sebagai salah satu orang yang paling berpengaruh dalam sejarah
Warner Von Braun: Gagal pada kelas 9 untuk bidang studi aljabar. Sampai saat ini Wernher Magnus Maximilian Freiherr von Braun adalah seorang fisikawan Jerman roket Amerika dan Astronautics insinyur, menjadi salah satu tokoh terkemuka dalam pengembangan teknologi roket di Jerman dan Amerika Serikat. Wernher von Braun kadang-kadang dikatakan sebagai insinyur roket terkemuka abad ke-20.
Menjadi tantangan bagi kita semua untuk berani mengembangkan talenta yang kita miliki. GBU.
Pustaka:
Pendidikan Agama Katolik SMA/SMK, Buku guru 1. Kanisius 2004
Komkat KWI. Iman Katolik-Kanisius/Obor-Jakarta, 1996

Pelajaran 1: Saya Pribadi yang unik


Secara jasmani, masa remaja adalah masa dimana tubuh berkembang sangat indah dan mengagumkan. Dalam badan yang indah itu terdapat kekayaan rohani yang sangat potensial seperti: kemampuan menari, bernyanyi, tertawa, berkspresi, cita-cita dan memiliki kehendak yang sangat bebas. manusia juga memiliki pengalaman-pengalaman baru yang sangat berharga baik pengalaman menyenangkan maupun yang menyedihkan dan menantang. Manusia adalah mahluk hidup yang sangat istimewa. Pada waktu menciptakan manusia, Tuhan merencanakan dan menciptakannya menurut gambar dan rupa Dia, menurut citraNya (kej 1:26), dan pada waktu menciptakan manusia Tuhan bekerja dengan istimewa, Tuhan membentuk debu dan tanah dan menghembuskan nafas kedalam hidungnya (kej 2:7)
Perhatikan kutipan berikut ini!
1:26. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” 1:29. Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. 1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Saya Pribadi yang unik
Saya Pribadi yang unik
pernahkah kamu berfikir. Adakah orang kembar yang benar-benar sama? meski body dan fisiknya hampir sama, tetapi sifat dan kebiasaan serta kegemaran mereka pasti berbeda. Bagaimana dengan kloning? Kloning adalah pengembangbiakkan species dengan menggunakan DNA tetua yang menghasilkan sel baru yang mempunyai sifat mirip dengan induknya. Pada tahun 1997, dunia dikejutkan dengan pengumuman biri-biri ”selebritis” Dolly. Mirip di sini bukan berarti sama persis, Dolly tetap berbeda dengan induknya. Kloning di dunia pertanian dikenal sebagai pembiakan vegetatif, ada 2 cara yaitu dengan stek dan cangkok. Tanaman yang dihasilkan dari stek dan cangkok akan mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Misal anda mencangkok rambutan unggul, maka tanaman hasil cangkokan akan mempunyai rasa buah yang sama dengan induknya. Hal ini berbeda dengan perbanyakan dengan biji. Rambutan yang anda makan kemudian bijinya anda tanam maka kelak rasa buahnya belum tentu akan semanis induknya, banyak sekali faktor yang mempengaruhinya utamanya adalah genetis ke dua induk tetuanya. Dari uraian di atas untuk binatang dan tumbuhan walaupun secara kloning pun ada penyimpangan sifat. Hal ini berarti manusia adalah unik, tidak ada yang sama antara satu dengan yang lain.
Pustaka:
Pendidikan Agama Katolik SMA/SMK, Buku guru 1. Kanisius 2004
Komkat KWI. Iman Katolik-Kanisius/Obor-Jakarta, 1996
Program Alkitab versi 1.0 – 2.7 oleh: J.F. Kasenda Jakarta, 1999-2000

Pelajaran 5: Memperjuangkan kelestarian lingkungan hidup


Dapam pelajaran ini kita akan berbicara mengenai Memperjuangkan kelestarian lingkungan hidup, yang indah danharmonis. Memperjuangkan kelestarian lingkungan hidup adalah tanggung jawab kita semua oleh karena itu tindakan tidak perduli dengan alam seperti penebangan liar, buang sampah sembarangan, serta perncemaran baik besar ataupun kecil adalah hal-hal yang menghambat usaha untuk memperjuangkan kelestarian lingkungan hidup sehari-hari. Alam lingkungan kita sungguh indah dan harmonis. Secara simbolik Kitab Suci mengisahkan bahwa Tuhan menciptakan unsure-unsur ala mini satu persatu, dan tentang semuanya Kitab Suci menandaskan: Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Sejarah tanah
Menurut sejarah alam, jutaan tahun lalu, bola bumi kita ini pernah berbentuk bongkahan batu dan padas. Batu-batu itu hancur sedikit demi sedikit dalam kurun waktu yang sangat lama. terkadang proses kehancuran itu dipercepat oleh prahara di bumi, misalnya letusan gunugn, benturan hebat dll. begitu panjang proses terbentuknya tanah maka kewajiban kita yang meninggalinya untuk melestarikannya.
Manfaat Tanah
Tanah adalah sumber kehidupan, apa yang kita makan sehari-hari berasal dari tanah. Karena tanah sebagai sumber kehidupan, akhir kehidupan pun berakhir di tanah.
Tanah adalah tempat tinggal, tanah juga menjadi tempat tinggal kita, dengan memiliki sbidang tanah untuk tempat tinggal kita akan merasa bahagia. Allah menjajikan pula sebidang tanah, sebuah tanah air, bagi Abraham dan keturunanya.
Tanah adalah symbol persatuan. Sebagian besar keluarga memiliki sebidang tanah atau lebih yang akan diwariskan turun menurun kepada para keturunan mereka. Oleh karena itu kita sering mempertahankannya mati-matian tanah warisan leluhur apapun taruhannya. tanah warisan leluhur itu sering kita beri nama yang merupakan nama kebanggan bagi kita bersama.
Manfaat Flora (tumbuh-tumbuhan)
Hutan memberi kita makanan berupa buah-buahan, daun-daunan dan batang-batang tanaman samapi ke akar-akar tanaman. Selain makanan, hutan memberi kita berbagai jenis obat-obatan.
Ada beberapa kegunaan hutan antara lain: Hutan membantu manusia untuk bernafas, Hutan mengatur suhu udara, hutan mendatangkan hujan, hutan menjadi tempat tinggal margasatwa, hutan menyimpan air, dan hutan melindungi tanah.
Manfaat Fauna (hewan)
Sejak zaman dahulu manusia membutuhkan binatang, entah itu sebagai sarana transportasi, sarana kerja, maupun diambil dagingnya. Fauna juga sangat bermanfaat untuk sesama fauna. Semua Fauna memiliki hubungan satu dengan yang lain dan saling berkait. Hewan yang satu membutuhkan hewan yang lain lagi, baik itu sebagai mangsa ataupun hubungan yang lain. Fauna juga bermanfaar untuk flora, banyak binatang membantu penyebaran tanaman tertentu, selain itu sisa dan kotoran hewan juga menjadi pupuk yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Manfaat fauna bagi tanah. Binatang yang sangat berjasa untuk menyuburkan tanah adalah cacing tanah, kumbang tanah, dsb.
1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. 1:3. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. 1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. 1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. 1:6. Berfirmanlah Allah: “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” 1:7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. 1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. 1:9. Berfirmanlah Allah: “Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian. 1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 1:11 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian. 1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga. 1:14. Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, 1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian. 1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. 1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, 1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat. 1:20. Berfirmanlah Allah: “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.” 1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 1:22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.” 1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima. 1:24. Berfirmanlah Allah: “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.” Dan jadilah demikian
Kisah penciptaan diatas adalah simbolik bahwa: Pertama, segala sesuatu berasal dari Allah, baik langsung atau tidak langsung. Seiring dengan teori evolusi bahwa ajaibnya revoluis alam sehingga tercipta lingkungan yang dinamis. Kedua, sebagaimana telah kita renungkan bahwa semua yang diciptakan Allah adalah baik adanya.

Jumat, 16 Agustus 2013

HIDUP ADALAH SEBUAH PERJALANAN PULANG



Hidup kita adalah sebuah perjalan pulang. Kita sering mengibaratkan kehidupan ini sebagai satu perjalanan panjang. Seperti apakah perjalanan panjang itu kita maksudkan dan dalam nuansa manakah perjalanan panjang itu kita refleksikan? Hal ini amat bergantung dari pengalaman hidup kita baik pribadi maupun bersama. Di sini pada moment ini, saya mengajak kita semua untuk melihat perjalanan panjang itu sebagai satu perjalanan pulang kembali ke rumah Bapa.
Sebagai orang beriman kita percaya bahwa baik hidup maupun mati ada dalam tangan Tuhan. Tidak seorang pun bisa menunda kematiuannya di luar kehendak tuhan. Kita percaya bahwa hidup kita adalah hadiah dari Tuhan yang haruis diterima dan dimanfaatkan. Dan bila tiba saatnya Tuhan mau mengambil kembali hidup ini tak seorangpun sanggup untuk menahannya. Kita tidak berhak atas hidup kita untuk diperpanjang atau diperpendek satu dua jam lagi. Maka bila tiba waktunya kita harus dengan  rela menyerahkan kembali hidup ini kepada Tuhan sebagai pemilik dan pemberi hidup itu sendiri. Karena itu peristiwa kematian tidak perlu dikait-kaitkan dengan dosa, sebab berdosa atau tidak berdosa kita akan tetap mati. Tapi Tuhan mengambil kembali hidup ini bukan untuk dimusnahkan tetapi mau diperbaharui dan didekatkan pada diriNya sebagai sumber kehidupan. Maka tidak perlu kita merasa takut dan terancam dengan kematian yang akan mengakhiri hidup kita.
Injil yang baru saja kita dengarkan tadi bisa memberikan jawaban atas misteri kematian yang sering menakutkan itu. Lewat perumpamaan tentang biji sesawi yang ditaburkan di tanah, Yesus ingin mengajarkan kepada kita hakikat dan nilai dari suatu kematian, serta apa itu kematian bagi Allah. Lewat perumpamaan ini Yesus ingin menjelaskan kepada para pendengarnya tentang kerajaan Allah. Kerajaan Allah seumpama biji sesawi yang ditaburkan dalam tanah. Berarti usaha Yesus untuk menghadirkan kerajaan Allah di dunia ini pada mulanya dilihat sangat kecil, malah tidak nampak untuk dibayangkan. Namun setelah Ia wafat dan bangkit, benih karyaNya itu justru menampakan kerajaan Allah yang meluas ke seluruh dunia. Benih itu harus ditaburkan, mati kemudian tumbuh dan menghasilkan buah yang baru. Demikian rahasia kebangkitan. Namun orang yang tidak percaya akan kebangkitan melihat melihat kematian sebagai akhir  dari segalanya.
Bapak/ibu/saudara/I yang terkasih dalam Kristus…….dari misteri kematia Kristus menjadi jelas bahwa kematian bukanlah tanda berakhirnya hidup, melainkan mulainya hidup baru. Suatu hidup yang punya daya dan pengruh jauh lebih kuat, lebih besar dan lebih lebat daripada hidup sebelumnya. Kematian sebagai syarat hidup baru bersama Tuhan. Misteri wafat dan kebangkitan Kristus menjadi dasar dan alasan bagi kita untuk melihat kematian sebagai satu bentuk hidup baru dalam kedekatan dengan Allah sebagai pemilik hidup kita. Karena itu kematian bukan suatu kehancuran, bukan malapetaka atau bencana yang merenggut hidup dari sesama. Maka tidak ada alasan untuk marah atau membenci Tuhan. Karena hidup kita bukan berasal dari diri kita sendiri tetapi diberikan oleh Allah. Maka Ia berhak untuk mengambil kembali hidup itu. Namun Ia mengambilnya bukan untuk dimusnahkan tetapi untuk didekatkan pada dirinya sebagai sumber kehidupan. Ia memberi hidup surgawi kepada setiap orang yang percaya kepadanya. Karena itu marilah kita menyerahkan hidup kita kepada Allah sebagai pemilik dan pemberi hidup. Semoga amal bakhti saudara….diterima di sisiNya. Selamat jalan sampai jumpa di jalan yang sama di rumah Bapa.  Amin  

LAHIRNYA TEAM KERJA GURU AGAMA KATOLIK LAMANDAU



“....Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Filipi 2:4). Sepenggal teks Kitab Suci ini mendorong, menuntun dan mengarahkan langkah para pekerja kebuh anggur Tuhan untuk berkumpul bersama dalam satu kegiatan Temu Guru Agama Katolik Kabupaten Lamandau. Pertemuan yang dimotori oleh Pembimas Katolik Kabupaten Lamandau menyuguhkan sebuah tema ,”Peran Tokoh & Pemuda Katolik dalam mewujudkan Kesejahteraan Umum”. Tema ini dapat direfleksikan secara bersama-sama selama tiga hari (29-31Juli 2013) di aula Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau.

Kegiatan ini dibuka oleh Drs. H. Ahmad Yahya  sebagai Kepala Kemenag Kabupaten Lamandau. Dalam arahannya Bapak Drs. H. Ahmad Yahya mengatakan bahwa sebagai tokoh dan pemuda katolik sekaligus sebagai guru Agama Katolik harus betul-betul menjadi pelita di tengah umatnya. Guru agama bukan menjadi provokator di tengah jemaatnya tetapi menjadi panutan dan teladan jemaatnya. Ia bahkan menegaskan bahwa kita harus menciptakan suasana persaudaraan di antara sesama umat beragama. Dalam hal ini toleransi antar dan inter umat beragama harus ditegakkan. Dengan demikian maka terciptalah kedamaian di antara kita.
Di lain pihak panitia pelaksana kegiatan Bapak Bedi Dahaban,S.S dalam kata sambutannya mengajak semua rekan kerja guru agama katolik agar   dalam rentang waktu tiga hari (29-31Juli 2013)  Forum diharapkan menghasilkan beberapa rekomendasi ke future oriented, dan berusaha mengambil bagian untuk kemaslahatan di tempat tugas masing-masing dimanapun berada.

Hasil pergumulan selama tiga hari melahirkan sesuatu yang dipandang urgen  oleh tokoh-tokoh umat Katolik, pastor Paroki dan Pembimas Katolik Kabupaten Lamandau. Team Kerja Guru Agama Katolik Kabupaten Lamandau merupakan sebuah rekomendasi fiture oriented. Diharapkan bahwa dengan terbentuknya Team Kerja ini akan tercetus terobosan-terobosan baru untuk kemajuan guru agama dan katekis itu sendiri, tercipta kesejahteraan bersama di tengah masyarakat dan membangun iman umat yang lebih mandiri di hari-hari yang akan datang. 

Dengan terbentuknya Team Kerja Guru Agama Katolik, maka para pekerja kebun anggur Tuhan ini tidak akan berjalan sendiri-sendiri (baca memikirkan dirinya sendiri). Tetapi senantiasa bergerak dalam satu lingkaran KASIH persaudaran demi mewujudkan karya keselamatan di tengah dunia ini.  Dengan demikian Team ini senantiasa belajar dari Prinsip Ajaran Sosial Gereja dalam Laborem Exercens untuk selalu menciptakan kebaikan bersama. Bahwa setiap orang adalah bagian dari masyarakat. Tidak ada orang yang bisa hidup sendiri. Oleh karena itu setiap orang memiliki kewajiban untuk membantu mewujudkan kesejahteraan bersama di masyarakat, dan berhak juga untuk hidup sejahtera sebagai manusia yang bermartabat. Prinsip ini berlaku untuk semua orang di segala tempat.  

Selamat  dan Sukses Selalu untuk “TEAM KERJA GURU AGAMA KATOLIK KABUPATEN LAMANDAU”

KILAS POTRET OMK MASA KINI



Seperti apa potret Orang Muda Katolik saat ini? Banyak hal yang dapat kita refleksikan mengenai keberadaan orang muda ini. Namun dalam refleksi itu tidak serta merta menjawab semua persoalan yang dialami orang muda masa kini. Beberapa hal praktis yang boleh dikemukakan adalah bahwa orang muda bisa eksis karena kuantitasnya? Kwalitansnya? Atau karena hal lain. 
Namun siapakah yang disebut sebagai orang Muda Katolik itu? Adalah bahwa mereka yang telah dibabtis dalam Gereja Katolik dan umurnya berkisar antara 13 hingga 35 tahun. Dan tentunya belum dikategorikan sebagai orang yang telah menikah.  Karena jangkauan yang begitu luas, maka ada begitu banyak wadah yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk berkumpul. Wadah OMK itu memang banyak. Mereka ada di tingkat teritorial paroki, yang sekarang biasa disebut OMK Paroki. Di paroki pun, mereka berkumpul pada komunitas OMK wilayah dan lingkungan. Selain lingkup teritorial, mereka berada di dalam wadah yang kita sebut lingkup kategorial, yang berkumpul berdasarkan kesamaan bakat, devosi dan minatnya. Kita mengenal kelompok seperti Choice, KKMK (Kelompok Karyawan Muda Katolik), Komunitas Lajang Katolik, New Heart Community (Komunitas Single Katolik Yang Mendalami Spiritualitas Hati Kudus Yesus), Corpus Cordis, dan masih banyak lainnya. Namun ada juga kelompok orang muda katolik yang tidak berada di dua lingkup ini. Kita bisa menyebut kelompok seperti KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa katolik Republik Indonesia) dan Pemuda Katolik. Jika dibagi dalam dua kategori besar, maka komunitas Orang Muda Katolik bisa kita pilah jadi dua: yaitu yang parokial dan ekstra parokial. Yang parokial, mencakup teritorial dan kelompok kategorial, sementara yang ekstra parokial menunjuk pada PMKRI, Keluarga Mahasiswa katolik, dan Pemuda katolik.
Menyadari akan eksistensi  Orang Muda Katolik, saya sudah membayangkan betapa ‘modal’ Orang Muda Katolik Indonesia sangat besar. Silahkan diartikan sendiri, jika modal yang besar ini sungguh-sungguh dikelola dengan baik, maka bukan tidak mungkin gaung dan gema mereka pun akan besar. Misi besar Gereja mewartakan Kerajaan Allah di dunia, bukan tidak mungkin menjadi kian terasa dengan gerak orang muda katolik seperti ini. 
Namun memasuki era globalisasi yang kian menggila, OMK dalam kiprahnya  sebagai Orang Muda terkadang tidak bisa melepaskan diri dari pergolakan hidup kemudaannya. Dengan antusiasme dan bahkan ambisi pribadi Orang Muda bisa melakukan segala sesuatu yang dianggap penting untuk mencari jati dirinya. Upaya pencarian jati diri inilah bisa menjerumuskan Orang Muda ke dalam sebuah pergulatan batin yang hebat. Sebagai contoh sikap tidak peduli OMK atau masah bodoh dengan semua kegiatan kegerejaan baik di dalam maupun di luar lingkup Gereja. Sikap tidak peduli ini menjadi sorotan masyarakat umum. Bahkan kini lahir individualisme kaum muda yang semakin menjadi parasit ditubuh OMK sendiri.
Akibatnya timbul berbagai persoalan/masalah-masalah sosial seperti penurunan perilaku Moral, kesenjangan sosial, ketidakadilan, nasionalisme, dan kepekaan terhadap lingkungan serta pengkhianatan terhadap imannya. Sulit memang mengubah pemikiran dan sikap acuh orang muda saat ini ditengah-tengah kenyamanan hidup serta serbuan berbagai macam hal instan di abad 21. Tidak akan bisa semua OMK mau dan peduli dengan keadaan di dalam dan diluar gereja apabila perilaku OMK masih mencerminkan sikap apatis. 
Melihat realita yang ada OMK telah terjerumus dalam sebuah dinamika kehidupan yang serba instan. OMK semakin tergerus imannya oleh arus perputaran zaman yang kian menggila. Hal ini bila tidak diatasi sekarang, maka harapan Gereja dalam membangun iman umatnya ke depan akan rapuh lantaran OMK sebagai tulang punggung Gereja masa depan dipatahkan.  Karena itu, ada tiga pilar utama dalam membangun militansi kaum muda yaitu:
1.    Mempersembahkan Tubuh
Rasul Paulus berkata: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”(Roma 12:1) Wujud konkrit mempersembahkan tubuh itu adalah bagaimana melayani sesama dan melayani TUHAN atau pekerjaan TUHAN.
2.    Hadir Dalam Peribadatan.
Pemazmur berkata: “Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.”(Maz 119:164). Realisasinya adalah bahwa apapun kegiatannya yang berkaitan dengan keimanan kita perlu hadir demi pematangan keimanan.

3.    Melakukan Firman-Nya
Kita mengenal istilah logos dan rema. Logos adalah firman Allah yang tertulis, yaitu Alkitab. Tetapi rema adalah perwujudan firman itu di dalam diri kita atau di dalam tubuh kita dan mewarnai tingkah laku kita. Surat Yakobus menulis: “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”(Yak 2:17)Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.”(Ul 30:14) “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”(Yak 1:22)

Walaupun dengan adanya tiga pilar utama di atas Orang Muda Katolik tidak serta merta keluar dari gurita persoalan sosial yang membelenggunya. Namun perlu adanya pembinaan iman OMK yang menuntut pengorbanan yang tinggi dan komitmen yang terus menerus dari para pembinanya.  Pembinaan ini sesungguhnya harus mengambil kekuatannya dari Kristus sendiri yang hadir dalam sakramen- sakramen, terutama Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat.   Tentunya, semua ini harus didasari oleh katekese yang baik kepada OMK, sehingga mereka dapat mengetahui manfaat yang luar biasa yang dapat mereka peroleh dari rahmat Tuhan yang tersedia bagi kita semua melalui doa, Sabda Tuhan, dan terutama melalui sakramen- sakramen, yang bersumber pada Misteri Paska Kristus.