Pada umumnya, masyarakat masih berpandangan bahwa pria lebih unggul dari pada wanita, sehingga banyak lagi yang tidak adil terhadap wanita. Masyarakat tradisional lebih masih beranggapan peranan tugas wanita terbatas pada urusan dapur, meja makan dan tempat tidur. Bahkan dikatakan bahwa wanita bertugas untuk mengabdi pada laki-laki dan menjadi milik laki-laki. Secara kodrati pria dan wanita itu sederajat. Pria dan wanita diciptakan sederajat dengan pria, mereka akan saling melengkapi satu sama lain. Kej 2:18 TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Perendahan Martabat Kaum Perempuan
Perendahan martabat kaum perempuan sudah berlangsung sejak lama. Kaum perempuan senantiasa di posisikan lebih rendah. Berikut pandangan beberapa filsof:
Plato: “perempuan adalah degradasi laki-laki. Seorang laki-laki pengecut pada kelahirannya akan menjadi perempuan.”
Aristoteles: “Andaikata wanita punya jiwa, maka jiwa yang dimilikinya tidak sepenuh yang dimiliki laki-laki”
Pasdhon, Schopenhauer, dan Nietsche: “Wanita adalah bentuk pengurangan laki-laki, dalam hubungan dalam reproduksi, mereka menyatakan kaum laki-laki tidak dapat berreproduksi, justru karena ia adalah mahluk yang transenden dan disinilah letak kehormatan dan kemuliaannya. Wanita dianggap lebih rendah atau hina justru karena mereka mahluk yang bereproduksi.
Perendahan martabat kaum perempuan sudah berlangsung sejak lama. Kaum perempuan senantiasa di posisikan lebih rendah. Berikut pandangan beberapa filsof:
Plato: “perempuan adalah degradasi laki-laki. Seorang laki-laki pengecut pada kelahirannya akan menjadi perempuan.”
Aristoteles: “Andaikata wanita punya jiwa, maka jiwa yang dimilikinya tidak sepenuh yang dimiliki laki-laki”
Pasdhon, Schopenhauer, dan Nietsche: “Wanita adalah bentuk pengurangan laki-laki, dalam hubungan dalam reproduksi, mereka menyatakan kaum laki-laki tidak dapat berreproduksi, justru karena ia adalah mahluk yang transenden dan disinilah letak kehormatan dan kemuliaannya. Wanita dianggap lebih rendah atau hina justru karena mereka mahluk yang bereproduksi.
Mengapa terjadi perendahan terhadap perempuan, bahkan martabatnya pun direndahkan dan dilecehkan. ternyata ada dua alasan: pertama budaya patriarki dan stereotip yang diciptakan oleh media.
Budaya Patriarkhi, mengajarkan bahwa garis keturunan anak ditentukan oleh garis keturunan ayah, maka semua pranata social tentang kehidupan dilatarbelakangi oleh pandangan patriarkhi. Ayah menjadi penentu keturunan, maka dalam proses kehidupan laki-laki, kekuasaan yang menjadi system yang kuat dan dianggap benar. Sementara itu dizaman media massa ini, wanita sering diekpoitasi untuk suatu kepentingan yang bersifat ekonomis atau entertainment.
Budaya Patriarkhi, mengajarkan bahwa garis keturunan anak ditentukan oleh garis keturunan ayah, maka semua pranata social tentang kehidupan dilatarbelakangi oleh pandangan patriarkhi. Ayah menjadi penentu keturunan, maka dalam proses kehidupan laki-laki, kekuasaan yang menjadi system yang kuat dan dianggap benar. Sementara itu dizaman media massa ini, wanita sering diekpoitasi untuk suatu kepentingan yang bersifat ekonomis atau entertainment.
Peran dan tugas pria dan wanita
Peranan dan tugas pria. Dari seluruh bagian tubuhnya, makan perenan dan tugas pria pada dasarnya adalah: Melindungi dan menyejahterakan, menjadi kekasih dan partner, menjadi “bapa” yang memberi benih kehidupan.
Peranan dan tugas wanita. Menciptakan keindahan dan keharmonisan, menerima-mengandung-melahirkan dan memelihara, mengasihi tanpa pamrih.
Peranan dan tugas pria. Dari seluruh bagian tubuhnya, makan perenan dan tugas pria pada dasarnya adalah: Melindungi dan menyejahterakan, menjadi kekasih dan partner, menjadi “bapa” yang memberi benih kehidupan.
Peranan dan tugas wanita. Menciptakan keindahan dan keharmonisan, menerima-mengandung-melahirkan dan memelihara, mengasihi tanpa pamrih.
Peranan/tugas pria dan wanita sebagai pasangan
Pria dan wanita bertugas untuk beranak cucu. Menguasai-manata dan melestarikan alam ciptaan Tuhan. Cinta pria dan wanita harus menjadi tanda cinta Allah kepada UmatNya dan cinta Kristus kepada Gerejanya.
Pria dan wanita bertugas untuk beranak cucu. Menguasai-manata dan melestarikan alam ciptaan Tuhan. Cinta pria dan wanita harus menjadi tanda cinta Allah kepada UmatNya dan cinta Kristus kepada Gerejanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar