LINGKUNGAN
ST. FRANSISKUS
1.
Lagu pembukaan :
2.
Tanda Salib dan Salam
P : Demi Nama Bapa ……
U : Amin
P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta
kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus
beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
3. Kata
pengantar
Saudara-saudari
yang terkasih dalam Kristus. Umat atau Gereja adalah perhimpunan atau
persekutuan umat beriman yang dijiwai semangat injil. Umat dalam kelompok kecil
biasanya disebut lingkungan. Umat lingkungan merupakan bagian konkret Gereja
Universal, secara langsung hidup dan membaur di tengah-tengah masyarakat umum.
Oleh karena itu , secara langsung mereka dapat memberi kesaksian Injil Yesus
Kristus, sebagai garam dan terang bagi masyarakat sekitarnya. Umat semacam
itulah yang yang dapat menjadi inspirasi bagi kita agar kegiatan-kegiatan yang
kita laksanakan selama ini menjadikan kita semakin rukun bersatu, rela
berkorban dan ikut terlibat dalam kehidupan menggereja dan masyarakat. Walaupun
kelompok doa lingkungan ini dapat dikatakan masih jauh dari idaman, tetapi
setiap langkah yang kita lalui perlu
kita syukuri sebagai bentuk pembinaan iman yang mandiri. Marilah kita satukan
hati kita dalam doa agar kita semu pantas menghadap Tuhan.
4. Pernyataan
Tobat
P: Tuhan
Yesus Kristus, kami seringkali malas bersyukur dalam setiap tugas-tugas hidup
kami. Tuhan, kasihanilah kami
U: Tuhan,
kasihanilah kami….
P: Tuhan
Yesus Kristus, Engkau sungguh taat kepada Bapa, namun kami tidak banyak
mentaati kehendak Bapa yang begitu baik kepada kami. Kristus, kasihanilah kami
U: Kristus,
kasihanilah kami….
P: Tuhan
Yesus Kristus, pimpinlah kami agar mampu mengikuti jejakmu, bersyukur, dan
berani berkorban demi kepentingan bersama, sehingga pantas menjadi murid-muridmu.
Tuhan, kasihanilah kami
U: Tuhan,
kasihanilah kami…
P: Semoga
Allah yang Mahakuasa dan Maharahim mengasihi kita, mengampuni dosa-dosa kita,
dan mengahantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
U: Amin.
5. Doa
Pembukaan
Ya Allah,
Bapa kami yang maharahim, kami bersyukur dan berterima kasih karena pada hari
ini Engkau berkenan mempersatukan kami dalam doa ini. Kami umat-Mu Lingkungan Santo Fransiskus Nanga Bulik, telah
Engkau limpahi rahmat-Mu, sehingga kami dapat hidup rukun bersatu dalam karsa
dan karya. Semoga apa yang telah kami laksanakan, lebih-lebih dalam hal ikut
ambil bagian dalam pembangunan gereja kami dan membangun komunitas basis kami
dapat menambah semangat kami untuk membangun lingkungan yang semakin hidup dan
berkembang dalam iman. Tak lupa juga kami berdoa bagi semua mereka yang hari
ini merayakan hari ulang tahun kelahirannya, secara khusus anak................semoga
dengan kelimpahan rahmat yang dia alami sepanjang perjalanan hidupnya ia
semakin bertumbuh dalam iman dan ketaqwaan kepada-Mu. Anugerahkanlah rahmat
kesehatan jasmani dan rohani dalam hidupnya sehingga ia boleh menjalani
hidupnya dengan penuh kedamaian. Berkati pula kedua orang tuanya yang telah
membimbing, mengasuh dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang dan
anugerahkan kesehatan jasmani dan rohani bagi mereka. Dan juga berkatmu yang
berlimpah bagi semua mereka yang dengan caranya masing-masing turut membantu
dalam perjalan hidupnya. Ini semua kami mohon demi Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami.
6. Liturgi
Sabda
a.
Bacaan
Pertama: Efesus 2:4-10
b.
Bacaan
Injil: Yohanes 3:14-21
P: Tuhan
beserta kita
U: Sekarang
dan selama-lamanya.
P: Inilah
InjilYesus Kristus, menurut Santo Yohanes
U:
Dimuliakanlah Tuhan
P: Demikian
sabda Tuhan.
U:
Terpujilah Kristus.
c.
Homili/Renungan
Singkat
7.
DOA UMAT
Bapak/ibu
saudara/i yang terkasih dalam Kristus Tuhan setelah kita merenungkan sabda
Tuhan dalam sebuah permenungan singkat, maka marilah kita menyatakan iman
kepercayaan kita kepada Allah Try Tunggal dengan mendoakan doa Aku
Percaya..................
1.
Bagi Gereja: Semoga Bapa mendorong
Gereja bertobat dan membarui diri, supaya siapa pun merasa bahagia di dalamnya.
Marilah kita mohon,...
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
2.
Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga
Bapa membimbing para pemimpin agar selalu memberi teladan hidup sederhana dan
takwa kepada-Mu. Marilah kita mohon,.....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
3.
Bagi mereka yang menderita: Semoga masa
Prapaskah ini mendatangkan rezeki bagi para papa sehingga tercukupi kebutuhan
mereka akan sandang, pangan dan papan berkat amal bakti umat-Mu. Marilah kita
mohon,....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
4.
Bagi diri kita: Semoga Bapa menggerakkan
hati kami pada masa Prapaskah ini, sehingga kami benar-benar mengingkari dosa
dan sanggup memperjuangkan keadilan dan kejujuran bagi masyarakat. Marilah kita
mohon,.....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Allah Bapa sumber kejujuran dan
keadilan, kerukunan dan kedamaian, kami mengakui kelemahan, kemiskinan dan
kecondongan kami menyombongkan diri di depan orang. Ampunilah kami dan dengarkanlah
permohonan kami. Dan marilah kita satukan semua doa permohonan kita ini dengan
doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita. Bapa Kami........................
8.
Persembahan
a.
Lagu
Persembahan
9.
Penutup
a. Doa Penutup
:
Allah Bapa
yang Maharahim, kami bersyukur karena dari Engkau sendiri kami semakin
mengenal-Mu melalui hidup dan karya Putera-Mu, Yesus Kristus. Semoga
persekutuan kami, komunitas basis kami, menjadi komunitas yang menyembuhkan,
menjadi komunitas yang mengembangkan, dan menjadi komunitas yang meneguhkan
dalam hal kebaikan demi Yesus Kristus Tuhan Allah kami yang hidup dan berkuasa
kini dan sepanjang masa. Amin.
b. Berkat dan
Pengutusan
Bapak, Ibu,
Saudara, Saudari yang terkasih, sebelum kita akhiri ibadat kita malam ini, marilah
kita mohon berkat Tuhan.
P: Tuhan
Beserta kita
U: Sekarang
dan selamanya.
P: Semoga
kita selalu dibimbing oleh berkat Alah Yang Maha Kuasa + Dalam Nama Bapa dan
Putera dan Roh Kudus.
U:
Amin.
P: Dengan
demikian ibadat kita malam hari ini sudah selesai.
U: Syukur
kepada Allah.
c. Lagu Penutup
Renungan
Efesus 2:4-10
Yohanes 3:14-21
KASIH
KARUNIA ALLAH
Sebelumnya saya ingin
mengucapkan selamat dan doa untuk siapa saja yang merayakan hari jadinya pada
hari ini. “Selamat Ulang tahun semoga sehat, sukses dan Allah senantiasa
melindungimu dengan cinta kasih-Nya, semoga doa-doa yang terungkap
dikabulkan-Nya, Amin”
Usia bisa kita umpamakan
seperti sepotong kayu yang dibakar api. Jika kayu itu sepanjang satu meter maka
semakin lama kayu tersebut bukan semakin panjang, namun semakin pendek dan
terus memendek, sampai akhirnya apipun mengakhiri pembakarannya. Usia juga bisa
kita umpamakan air pada sebuah ember, tiap saat segela demi segelas air dalam
ember tersebut diambil, semakin hari maka isi air dalam ember tersebut akan
habis dan emberpun menjadi kosong tak berisi. Banyak lagi perumpamaan yang
dapat kita buat berkait usia/umur.
Berkait dengan
bertambahnya usia secara kuantitas maka secara kualitas kondisi fisikpun
semakin menurun, semakin bertambah semakin menurun, tingkat penurunan kualitas
fisik ada yang langsung drop and down, namun ada pula yang tampak begitu lambat
penurunannya. Hal ini berkait erat dengan penyikapan hidup dan manajemennya
atau bahasa simplenya gaya hiduplah. Begitulah kehidupan dan prosesnya.
Saat seseorang merayakan
ulang tahun, ia akan diberikan selamat berupa doa-doa, seperti panjang umur,
sehat, rezeki, jodoh, anak dan lain-lain. Saat lagu ulang tahun dikumandang
dengan syair panjang umurnya, lalu kita kaitkan dengan perumpaman diatas
sebagaimana api memakan kayu bakar tadi tentu amatlah tidak cocok sekali,
mengapa? Secara kuantitas memang usia bertambah, namun secara kuantitas juga ia
berkurang. Secara kuantitas memang usia bertambah, namun secara kualitas
kondisi fisik berkurang. Tiap orang tidak akan pernah tahu sampai usia berapa
ia masih bisa bertahan hidup.
Bagi orang-orang yang
sadar tentunya mampu menjadikan moment ulang tahun sebagai media untuk
merefleksikan kualitas diri, apakah usia hidup ini memberi manfaatkah untuk
kehidupan? Semakin baikkah ibadah kita, sikap sosial kita kepada sesama, adakah
perubahan yang lebih baik yang mampu kita promosikan untuk kehidupan? Dengan
banyak mempertanyakan kualitas dan sumbangan hidup untuk kebaikan akan memberi
motivasi diri untuk membuat hidup dan kehidupan menjadi lebih baik, itulah
ajaran Tuhan, Allah kepada umat manusia, menjadi lebih baik, mengakhiri hidup
dengan kebahagiaan.
Syukur bagimu ya Tuhan
karena kasih karuniamu aku menjadi seperti sekarang ini. Hanya itu saja yang
bisa terungkap mewakili seluruh keberadaan kita ketika kita sadar bahwa
segalanya adalah kasih karuniah Allah. Sadar bahwa Tuhanlah yang berjasa dan
bukan jasa kita atas hidup ini, akan selalu membawa kita kepada rasa syukur
atas setiap detik kehidupan. Ketidaksadaran atas kasih karunia Allah membuat
kita menjadi sombong dan angkuh dan akhirnya kasih karunia Allah yang begitu besar berlalu
begitu saja dalam hidup.
Bangsa Israel mendapat kasih
karunia yang begitu besar dari Allah namun mereka menjadi sombong dan
menganggap diri hebat tanpa Tuhan, mereka jatuh dalam dosa yang begitu besar. walau demikian kasih setia Allah jauh lebih
besar dari ketidaksetiaan Israel. Allah tidak pernah membatalkan kasih
karunianya yang mesti dialami oleh kita manusia.
Kasih karunia Allah yang
begitu besar itu tampak dalam diri putranya, yesus yang menyerahkan diri
sehabis-habisnya di atas palang
penghinaan, tujuannya hanya untuk menunjukan kepada kita manusia bahwa semua
yang kita alami, pengampunan atas kesalahan-kesalahan, pekerjaan baik, keluarga
yang bahagia, kebahagiaan, kedamaian adalah semata-mata berkat dari Tuhan.
Kehadiran Yesus mau
membuktikan kasih Allah yang tak akan berkesudahan, baik kemarin ,hari ini dan
hari esok. Allah tidak menuntut balas jasa dari kita manusia, ia hanya meminta
kita untuk memilih terang atau kegelapan dalam hidup ini. Jika kita memilih
terang kita akan melihat kasih karuniah
Allah yang tiada batasnya. Jika kita memilih kegelapan kita akan dibutahkan
oleh kesombongan yang menggelapkan mata dan akhirnya kasih karunia Allah yang
mengalir setiap hari melalui peristiwa-peristiwa hidup dan sesama berlalu
begitu saja dan kita akan menghukum diri kita sendiri dalam kegelapan. Tuhan
menyertai kita semua